Bayi Mampu Membedakan Ras Manusia
Widita Fembrian | Senin, 07 Mei 2012 - 09:37:37 WIB
Dibaca : 37
(AP/Photo) Seperti belajar tertawa dan menangis, bayi juga mampu mendeteksi keberadaan ras yang berbeda.
JAKARTA – Dalam sebuah studi
pengenalan wajah, ditemukan bahwa bayi yang berusia antara satu
sampai sembilan bulan sudah mampu membedakan tanda-tanda pengenalan
bias rasial. Bayi berkulit putih sudah mampu membedakan mana ras
mereka dan ras dari golongan lain.
Para peneliti di University of
Massachusetts di Amherst menemukan, pada usia muda bayi-bayi itu
sudah membedakan diskriminasi terhadap orang-orang dari ras yang
berbeda. Kemampuan ini ditunjukkan saat mereka mengenali wajah dan
ekspresi emosional sesesorang.
Penelitian yang dilansir SH dari
HealtyLife, Senin (7/5) memperlihatkan, sebanyak 48 bayi
berkulit putih dianalisis dengan menyertakan gambar-gambar orang dari
Afro-Amerika yang berkulit hitam.
Para bayi tersebut dibagi menjadi dua
kelompok. Pertama, kelompok berusia lima bulan dan kelompok kedua
berusia sembilan bulan. Mereka disuruh untuk membedakan wajah antara
mereka dalam satu ras dan membedakan wajah dari ras lainnya.
Hasilnya memperlihatkan, bayi dalam
kelompok lima bulan jauh lebih mahir membedakan wajah dari ras
berbeda. Sedangkan pada kelompok usia sembilan bulan, mereka juga
sudah mampu membedakan dua wajah dalam ras sendiri dengan sangat
mudah.
Pada percobaan kedua, aktivitas otak
bayi itu dideteksi dan direkam menggunakan sensor. Kemudian mereka
diperlihatkan gambar wajah orang dari ras Kaukasia atau Afro-Amerika
dengan ekspresi bukan dengan suara seperti yang biasa mereka dengar,
seperti tertawa dan menangis.
Dalam kegiatan perekaman otak ini,
hasilnya menunjukkan bahwa bayi berusia sembilan bulan mampu
membedakan ekspresi emosi ras Kaukasia dibandingkan dengan kelompok
bayi berusia lima bulan. Para peneliti menemukan bahwa pemrosesan
emosi wajah bergerak dari bagian depan otak untuk daerah di belakang
otak dalam kelompok usia lebih tua.
“Hasil ini menunjukkan bahwa bias
dalam pengenalan wajah dan persepsi mulai dalam preverbal bayi, jauh
sebelum konsep tentang ras terbentuk”, kata pemimpin studi Lisa
Scott.
“Penting bagi kita untuk memahami
sifat dari bias untuk mengurangi atau menghilangkan [bias]”, lanjut
dia.
Hal ini mirip dengan bagaimana bayi
belajar bahasa. Pada awalnya para bayi belum tahu mana suara yang
berarti dalam bahasa asli mereka, sehingga mereka memperlakukan semua
suara sama.
Ketika mereka mempelajari bahasa
lisan di sekitar mereka, kemampuan mereka untuk membedakan suara
dalam bahasa lain dan penurunan kemampuan mereka untuk membedakan
suara dalam bahasa asli mulai meningkat.
“Hal yang dapat menjelaskan tentang
kemampuan bayi sudah mengalami peningkatan pesat di usia sembilan
bulan”, kata Lisa.
(Sinar Harapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan Komentar yang positif dan membangun