KEHENDAK TUHAN
Setelah Yosua merebut Makeda dan kota
itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya dan semua mahkluk yang ada di
dalamnya ditumpasnya, tidak ada seorang pun yang lolos lalu ia dan seluruh
Israel berangkat ke Libna, lalu memerangi Libna, Lakhis, Eglon, Hebron, Debir,
Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, pegunungan Tanah Negeb,
daerah bukit dan lereng gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seoarangpun
yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang
diperintahkan Tuhan, Allah Israel (ayat 29-40). Kekuatan Josua dan pasukannya
sangat luar biasa bisa merebut seluruh Negeri, mengapa bisa demikian ? tentunya
ini bukanlah kekuatannya semata, Tuhan sangat berperan dalam peperangan mereka,
sesuai yang di Firmankan Tuhan kepada Musa bahwa mereka harus ditumpas dan
dipunahkan. Dan Yosuapun memberikan negeri itu kepada orang Israel menjadi
milik pusaka mereka.
Kalau kita menggunakan logika berpikir
tentunya kita katakan mustahil bisa semua negeri dikalahkan oleh Yosua bersama
dengan pasukannya bahkan tidak ada yang tersisa dari setiap yang hidup,
semuanya di tumpas dalam peperangan itu tanpa kenal lelah. Namun seperti janji
Tuhan kepada bangsa Israel bahwa akan memberikan kepada nenek moyang mereka untuk
diduduki dan menetap di sana dan Tuhan mengaruniakan kepada mereka keamanan
dari segala penjuru. Dari segala yang baik dijanjikan tidak ada yang tidak di
penuhi semuanya terpenuhi (Yosua 21 ayat 45). Memang benar dan nyatalah bahwa kekuasaan
Tuhan melampui akal pikiran manusia, jika Tuhan sudah berkehendak maka tidak
ada seorangpun yang mampu menghalanginya.
Nas
ini mengajarkan kepada kita akan kekuasaan Tuhan yang tak terhingga, Dia tidak
berubah dari dulu sampai sekarang bahkan sampai dengan akhir jaman, oleh karena
itu apalagi yang dikhawatirkan kalau kita bersama Tuhan, segala rintangan akan
dapat kita lewati seperti bangsa Israel bersama Yosua menghadapi peperangan dan
memenangkannya. Supaya waktu yang tersisa jangan kita pergunakan menurut
keinginan kita sendiri tetapi menurut kehendak Allah (1 Petrus 4 : 2),
tentunnya marilah kita hidup sebagai orang yang taat dan jangan menuruti hawa
nafsu yang menguasai kita. Tuhan memberkati. Amin (KAP)