Panjaitan XVI

Album Keluarga

Album Keluarga
Media untuk menyampaikan Aspirasi, Cerita, Tulisan, Pendapat, Diskusi,Renungan, Gambar dan Peristiwa

Jumat, 11 Mei 2012

Ikan Indah......









Berbagai jenis ikan yang indah dalam laut

Ibrani 7 : 24 - 27



PENYELAMAT SEMPURNA


Setiap orang tentu ingin selamat dari segala bahaya yang mengancam hidupnya, dapat dipastikan semua itu diupayakan dengan berbagai macam cara, ada pula yang memakai tenaga bayaran bahkan menggunakan cara yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Dalam nas ini dikatakan karena itu ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah (ayat 24). Namun mengapa orang masih mencari penyelamat lain yang tidak sempurna ? inilah problema dunia sepanjang jaman.

Kalau kita membaca Koran atau media lainnya, banyak yang menjanjikan sesuatu kemudahan untuk menjadi orang kaya, menjadi cantik, ganteng dan disenangi banyak orang dengan tawaran dunia yang sangat menjanjikan, bahkan ada berani memberi jaminan berhasil. Kalau memang bisa demikian maka tidak perlu lagi iman. Semuanya hanyalah janji dunia. Penyelamatkah itu ? Jawabnya adalah tidak karena tidak berdasarkan Tuhan Yesus Kristus, jadi setiap yang tidak bersumber dari Tuhan maka tidak layak dijadikan penyelamat hidup kita.

Seperti yang tertulis dalam ayat 26 dan ayat 27 bahwa Iman Besar telah datang dan sangat diperlukan oleh kita, Dia yang soleh, tanpa cacat, tanpa noda yang terpisah dari orang-rang yang berdosa dan lebih tinggi dari tingkat-tingkat sorga. Sungguh berbeda dengan iman-iman besar lainnya yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu sudah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Dialah Yesus sebagai Imam Besar karena itu ia sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.

Penyelamat sempurna telah datang dan dia disebut sebagai Iman Besar, tentunya banyak orang gembira menyambutnya, Dia tanpa noda, tanpa cela, Dia kudus, mari kita sambut dengan suka cita karena Dia sumber segala kehidupan. Tidak ada yang bisa menandinginya. Puji Tuhan. Amin (KAP) 


Kejadian 22 : 1 - 13


JADILAH TAHAN UJI

Abraham dengan segera pagi – pagi memasang pelana keledainya dengan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak anaknya, Ia juga membelah kayu untuk korban bakaran, lalu berangkatlah ia dan pergi ketempat yang dikatakan Allah kepadanya (ayat 3). Ini adalah respon Abraham terhadap Firman Allah yang meminta dia mempersembahkan korban bakaran yaitu anak yang tunggal dan dikasihinya. Sungguh tindakan di luar akal pikiran kita, seorang anak yang sudah diberikan Allah kepadanya tetapi sekarang harus dipersembahkan ! sangat menyedihkan yang dirasakannya, dia tidak protes, tetapi dengan patuh dia laksanakan perintah Tuhan.

Setelah melakukan perjalanan yang panjang, maka pada hari yang ketiga Abraham meminta bujangnya menunggu disuatu tempat, lalu ia bersama dengan Ishak pergi ketempat yang dikatakan Allah kepadanya dengan mendirikan Mezbah. Sempat sebelumnya Ishak bertanya pada Abraham tentang domba mana yang akan dipersembahkan  tetapi ia menjawab bahwa Allah yang akan menyediakannya. Ini adalah jawaban yang tulus tanpa ada keraguan akan Allah yang memerintahnya itu.

Selanjutnya Abraham menyusun kayu , di ikatnya Ishak dan diletakkan di atas mezbah di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya (ayat 10). Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya; Abraham, Abraham.” Sahutnya: Ya, Tuhan (ayat 11). Lalu Ia berfirman: Jangan bunuh anak itu dan jangan kau apa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan – segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku. Lalu ia menoleh dan melihat seekor domba jantan dibelakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya (ayat 13).

 Peristiwa yang akhirnya sangat menggembirakan, Abraham telah di uji kepercayaan oleh Allah. Dalam nas ini tidak ada sedikitpun terlihat kebimbangan yang ditunjukkan olehnya, kepercayaan kepada Allah memenangkan dia dalam pergumulan. Bagaimana dengan iman kita, apakah sudah teruji sehingga kita mampu menghadapi kehidupan ini tanpa khawatir dan menyerahkan semua perkara ke dalam kasih penyertaan Tuhan ? Jawablah dalam iman. Amin (KAP)


Kamis, 10 Mei 2012

Amos 8 : 11 – 12


LAPAR dan HAUS Akan FIRMAN TUHAN


Lapar dan haus merupakan sesuatu kondisi yang selalu terjadi dalam kebutuhan tubuh jasmani kita manusia, tubuh akan pulih kembali kuat setelah kita makan dan minum sesuai dengan porsinya. Ini dilakukan berulang – ulang setiap hari sampai dengan akhir hidup kita. Tubuh juga bisa sakit jika tidak makan dan minum. Begitu pentingnya masalah ini dalam kehidupan, tidak ada yang bisa hidup tanpa makan dan minum. Disamping kebutuhan Jasmani ternyata kita juga memerlukan kebutuhan rohani yaitu Firman Tuhan supaya dalam kehidupan adanya keseimbangan keduanya, yaitu untuk melakukan yang terbaik buat Tuhan dan untuk keselamatan yang kekal buat diri kita.   

Firman Tuhan dapat kita temukan dalam alkitab, penginjil dan pengkotbah di gereja, dengan mudah kita dapatkan dan yang terpenting adalah kesadaran kita akan mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan, karena iman tumbuh dari pendengaran dan iman yag teguh datang dari penderitaan. Jadi memang firman Tuhan itu merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Bagaimana halnya jika mengalami kelaparan yaitu lapar akan firman Tuhan. Mungkin kita akan mengatakan tidak mengapa kalau lapar akan firman Tuhan, yang penting adalah kebutuhan fisik tubuh.   

Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah Firman Tuhan Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air. Melainkan akan mendengarkan Firman Tuhan (ayat 11). Mereka akan akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman Tuhan tetapi tidak mendapatkannya (ayat 12). Tentu makna dari nas ini adalah orang membutuhkan firman Tuhan tetapi tidak menemukannya, bahkan sampai mencari ke penjuru dunia namun tidak didapatkan. Jadi harus bagaimana mengatasi kelaparan akan firman Tuhan ? tentunya adalah mari kita perlengkapi hidup kita akan firman Tuhan, supaya kita sudah siap menghadapi kelaparan jika melanda negeri ini, kapanpun itu terjadi. Kiranya Tuhan memberkati hidup kita. Amin (KAP) 


1 Timotius 5 : 5 - 8


          SEORANG JANDA BERHARAPLAH HANYA KEPADA ALLAH  


          Sedangkan seorang janda yang benar – benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam (ayat 5). Kutipan ayat dalam nas hari ini memang sengaja dituliskan supaya kita dapat membacanya langsung redaksi kalimatnya. Ternyata Tuhan memberkati seorang janda walau apapun latar belakangnya. Bisa saja seorang janda adalah sebagai ibu rumah tangga yang tidak bekerja tetapi tumpuan hidupnya hanya kepada suami, tetapi setelah suaminya dipanggil Tuhan, apa yang terjadi selanjutnya bagi keluarga tersebut. Ternyata kasih Tuhan luar biasa ; mereka tetap dipelihara oleh Tuhan dan bisa terpenuhi kebutuhannya. Tidak bisa kita membuat rumusan matematikanya, darimana jalannya, mengapa bisa demikian dan banyak perrtanyaan lainnya yang timbul. Karena memang karunia dan berkat Tuhan tidak dapat diukur oleh apapun di dunia ini.

          Kata kunci pertolongan Tuhan terhadap seorang janda dalam nas ini adalah : 1). Dia harus menaruh harapan kepada Allah. 2). Dia harus tekun dalam permohonannya. 3). Dia berdoa siang dan malam. Tetapi Tuhan juga mengingatkan dengan tegas kepada seorang janda untuk tidak hidup mewah dan berlebih – lebihan karena jika itu dilakukannya maka ia sama dengan mati walaupun ia masih hidup (ayat 6). Peringatan ini harus di indahkan, termasuk janda tersebut  hidup harus tidak bercela (ayat 7). Memang tantangan luar biasa bagi para janda tidak mudah untuk menjalankannya, tetapi pasti bisa karena Tuhan tahu manusia mampu melakukan perintahNya.

          Marilah kita menghormati janda yang benar – benar janda (ayat 3). Jika kita mempunyai anggota keluarga yang janda, hendaklah kita memmbantunya sehingga dia jangan menjadi beban jemaat. Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar – benar janda (ayat 16). Kasih Tuhan selalu melindungi. Amin (KAP)

     

1 Timotius 5 : 1 - 4


          TEGORLAH  SAUDARA SEIMAN DENGAN KEMURNIAN   

         
          Dalam hidup kita tentunya tidak lepas dari hubungan interaksi dengan orang – orang yang ada di sekitar kita, baik itu orang tua, saudara maupun para sahabat. Hubungan baik akan tercipta jika semua pihak bisa saling menghargai dan bisa menempatkan posisinya. Perselisihan akan timbul jika tidak mau saling mengerti satu sama lain, bahkan tidak jarang menjadi perkara bahkan sampai ke pengadilan. Kalau demikian tentunya tidak akan ada perdamaian, apalagi bagi yang dikalahkan dalam putusan pengadilan, yang kalah akan berusaha naik banding demikian seterusnya. Untuk itu dalam nas ini Tuhan mengajarkan kita untuk bersikap dan bertingkah laku, bagaimana yang harus dilakukan ? Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang – orang muda sebagai saudaramu, perempuan – perempuan tua sebagai ibu dan perempuan – perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian (ayat 1-2).

          Orang tua yang dimaksud tidak terbatas kepada orang tua kandung, melainkan setiap orang yang lebih tua dari kita maka wajib diperlakukan sebagai bapa, jika ada juga kesalahan orang tua maafkanlah dengan kasih, bukan berarti orang tua tidak ada kesalahan dengan yang muda. Demikian pula sikap kita terhadap orang lebih muda, perempuan tua dan perempuan muda harus diperlakukan sebagai saudara. Betapa indahnya jika semua orang melakukannya, tentu tidak akan ada lagi perpecahan dan perbuatan dosa lainnya yang dapat mengakibatkan hancurnya persaudaraan. Tidak ada orang mau di hina, direndahkan apalagi sampai disakiti secara fisik. Sungguh pengajaran Tuhan untuk berdamai manusia satu sama lain telah kita baca pada nas ini, dapatkah kita melakukannya ? dan menjadi teladan bagi orang lain. Marilah kita menjadi saudara seiman yang rukun………….. Salam damai…………  Amin (KAP)